Category Info Waduk Sermo

Sejarah Berdirinya Desa / Kalurahan Hargowilis

0 0
Read Time:1 Minute, 8 Second

Sejarah

Hargowilis ꧋ꦲꦂꦒꦺꦴꦮꦶꦭꦶꦱ꧀ merupakan desa/kalurahan yang berada di Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, D I Yogyakarta. Berdasarkan maklumat dari Ngarso Dalem Sampeyan Dalem Hingkang Sinuwun Sri Sultan Hamengku Buwono Hingkang Jumeneng Kaping IX soho Hingkang sinuwun Paku Alam ingkang jumeneng kaping VIII Kanthi Maklumat Nomer 7, 14, 15, 16 tahun 1946 utawi tanggal 9 Bakdomulut Djimawal 1877 yang mengatur tentang penggabungan ke dua wilayah antara Kesultanan Ngayogyakarta hadiningrat dan Pakualaman di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta. Ada dua wilayah pemerintah terendah saat itu yaitu wilayah Kaluahan Giri Sremo dan Kalurahan Kalibiru diwilayah Kapanewon Kokap.

Wilayah kalurahan Hargowilis

Arti Nama

Setelah adanya otonom dan berlaku penggabungan ke dua kelurahan tersebut antara kalurahan Giri Sermo dan Kalurahan Kalibiru pada tanggal 12 Februari 1947. Sehingga untuk pemberian nama diambilkan dari kedua eks kelurahan tersebut menurut cerita dari kabag Keamanan (Alm Bp Rekso Prajito) dan para sesepuh Hargowilis nama Hargowilis mengandung makna Hargo diambil dari nama Kelurahan Giri Sermo yang diambil depannya dalam bahasa kawi artinya Hargo = Giri = Gunung.


Wilis diambil dari kata Kalibiru diambil belakangnya Biru karena Biru tersebut dalam bahasa kawi tidak ada, yang sejenis biru adalah Hijau sehingga diambil Nama belakang Biru = Hijau = Wilis sehingga terbentuk kata atau Nama Hargowilis yang mengandung arti pegunungan yang hijau arti luasnya walaupun terletak dipegununga namun tetap Ijo royo- royo warganya makmur damai sejahtera tentram aman.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
100 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Sekilas Bendungan Sermo / Waduk Sermo

0 0
Read Time:2 Minute, 0 Second

Sejarah

Bendungan Sermo atau lebih dikenal dengan nama Waduk Sermo adalah sebuah waduk yang berada di Kalurahan Hargowilis, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Proyek pembangunan Waduk Sermo merupakan salah satu komponen program IISP (Integreted Irrigation Sector Project) yang pembiayaannya berasal dari APBN murni dan bantuan ADB. Studi kelayakan Waduk Sermo dilakukan oleh Mac Donald tahun 1980, dilanjutkan oleh PT Indra Karya tahun 1985 dan 1991. Penelitian untuk mengetahui waduk sermo layak dibangun dari segi teknis dan ekonomis dilakukan oleh ELC – Electroconsult pada tahun 1992. Waduk Sermo ini dibuat dengan membendung Kali Ngrancah yang dapat menampung air 25 juta meter kubik. Pembangunannya diselesaikan dalam waktu dua tahun delapan bulan (1 Maret 1994 hingga Oktober 1996). Waduk yang diresmikan oleh Presiden Soeharto 20 November 1996 silam dibuat dengan membendung Kali Ngrancah, dengan biaya pembangunan mencapai Rp 22 miliar dan diselesaikan dalam waktu dua tahun delapan bulan. Untuk pembangunan waduk ini, Pemda Kulon Progo melakukan transmigrasi massal alias “bedol desa”. Sebanyak 100 KK ditransmigrasikan ke Tak Toi Bengkulu dan 7 KK ditransmigrasikan ke Perkebunan Inti Rakyat (PIR) Kelapa Sawit Riau. Tujuan pembangunan waduk ini adalah untuk suplesi sistem irigasi daerah Kalibawang yang memiliki cakupan areal seluas 7.152 Ha. Sistem irigasi tersebut merupakan interkoneksi dari beberapa daerah irigasi.

Spesifikasi

Waduk Sermo ini terdiri dari bendungan utama yang merupakan tipe urugan batu berzona dengan inti kedap air. Puncak bendungan memiliki elevasi +141,60 meter dengan panjang 190.00 meter, lebar 8,00 meter, tinggi max 58,60 Meter dan volume urugan 568,000 meter. Coffer dam dengan tipe urugan batu dan selimut kedap air yang memiliki elevasi mercu >105,00 meter. Bangunan pelimpah dengan tipe “ogee” tanpa pintu yang memiliki lebar pelimpah 26 meter, elevasi mercu 136,60 meter, peredam energi bak lontar dan lantai peredam energi. Bangunan terowongan dengan bentuk tapal kuda dengan diameter 4,2 meter yang memiliki kapasitas 179,50 meter kubik per detik, elevasi inlet 89,00 meter dan elevasi outlet 84,00 meter. Selama ini Waduk Sermo dimanfaatkan sebagai sumber air bersih oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan untuk air irigasi yang mengairi sawah di daerah Wates dan sekitarnya. Terkadang lokasi Waduk digunakan untuk lomba dayung seperti yang terjadi belakangan ini dan untuk pelatihan bagi Akademi Angkatan Udara (AAU), juga sering dijadikan obyek diskusi akademika tentang evaluasi geologi teknik dan kerentanan gerakan tanah di sekitar waduk tersebut (terutama pada sandaran dinding bendungan sebelah barat/kanan).

Sumber : wikipedia.org

Happy
Happy
50 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
25 %
Sleepy
Sleepy
25 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %